Sunyi menikam jejak jejak kenangan yang terukir pada pasir pantai.
Dan air asin membasuh perihnya,
membalut dengan sutera ombak yang akhirnya hilang tertelan lembayung.
Camar tak lagi ingin bersenandung tentang kisah yang nun jauh dari mimpinya.
Pun swargaloka tak pernah mengundangmu menghadiri jamuan makan malam melalui bait-bait pesan yang tertulis pada potongan lontar.
Suara batin takkan tertampung pada aksara di lembaran kertas yang memanipulasi sejarah
Bertahanlah pada lilitan keyakinanmu.
Campakkan saja pusaran gusar melalui hela nafas.
Biarkan angin-angin gunung menyapa parasmu.
Dan akhirnya keruh tetap jadi sahabat yang akan mendekapmu saat airmata tak mampu hapuskan dahaga luka yang bergantung di wajahmu
Lalu kuhadiahkan sepotong kata tuk menghiburmu, " tersenyumlah " !
Tersenyumlah….!!
04.53 |
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar