Siapakah bintang itu??
Saat malam datang dan menyambutku dengan kegelapannya, aku tetap merasa begitu tenang, karena jauh diatas
Mungkin pada merekalah mataku bercerita tentang kisahku di sepanjang hari ini. Mungkin merekalah yang mengerti dan tahu mengapa hingga saat ini ku masih sendiri. Entahlah mungkin sulit untukku menerima ataupun menjalani satu hal yang sesungguhnya mungkin sering membuatku tak nyaman. Dan memang sesungguhnya aku tidak ingin memaksa diriku melakukan sesuatu hal yang membuatku tak nyaman.
Jujur memang ku akui, ada sedikit harapan dan keinginan bahwa aku juga membutuhkan sesorang yang bisa mengerti aku, memahamiku, menjaga hatiku, dan menerima aku apa adanya, seperti yang dirasakan orang-orang di sekitarku. Mungkin, memang itu belum saatnya untukku, belum waktunya seseorang itu dating untukku dan mungkin saat ini sendiri jauh lebih baik untukku dan lebih dapat membuatku nyaman menjalani hidupku.
Entahlah knapa akhir-akhir ini banyak yang hadir dan mewarnai perasaan dan pikiranku. Aku seperti di atas sebuah perahu di tengah kerasnya gelombang. Aku bimbang dengan apa yang hadir saat ini. Mereka seolah menjadi jawaban di saat aku bertanya dalam kesendirianku. Tapi, entahlah benar atau salahkah aku selama ini. Benar atau salahkan sikapku selama ini pada mereka yang hadir di depan pintu hatiku yang masih belum bisa ku buka kembali. Bagaimanakah sebaiknya aku harus bersikap untuk hal yang seperti ini? Mungkin ada banyak hati yang telah aku lukai, satu hal yang belum bisa aku lakukan yaitu memilih diantara dua jawaban menerima atau menolak. Namun, aku juga tak ingin member harapan ataupun apapun yang bisa membuat orang salah paham padaku. Aku tak tahu, mungkin memang segalanya memang harus seperti ini. Semua ini bukan salah mereka dan mungkin semua ini adalah salahku.
Namun, apapun yang aku lakukan pada mereka, aku sungguh-sungguh tidak pernah memiliki niat untuk menyakiti hati siapapun. Bukannya aku sengaja mempermainkan hati mereka, aku sendiri belum bisa membedakan apakah semua ini adalah nyata atau hanya sebuah permainan semata.
Aku bersyukur dengan semua ini, karena ini adalah satu rahmat dari Allah. Satu pengalaman dan satu pelajaran hidup berharga untukku. Untuk dal yang seperti ini, mungkin aku punya cara sendiri bagaimana aku harus menghargai mereka orang-orang yang baik untukku. Mungkin satu hal yang bisa aku katakan pada mereka
“maafkan aku dengan segala caraku yang mungkin kurang tepat dan mungkin juga salah dalam menghargai kalian. Terima kasih karena kalian pernah hadir dan menjadi sahabat yang baik untukku”.
Aku sungguh-sungguh berharap apapun yang telah aku lakukan pada mereka, mereka mau memaafkanku.
Yah mungkin memang seperti inilah diriku ada dengan segala yang ada pada diriku dan aku tetap ingin menjadi diriku sendiri dengan segala kekurangan dan kelebihanku. Sampai kapan pun tak ada sedikit pun keinginanku menjadi orang lain.
Di dalam gelap kesendirianku memang ada begitu banyak bintang yang bersinar untukku, memberiku senyum kecil yang terbit dari sinar putihnya yang lembut dan menenangkan. Namun, hanya satu bintang yang akan aku jadikan cahaya kasih di dalam gelapnya hatiku. Bintang itu adalah bintang yang telah diciptakanNYA untukku dan telah dituliskan olehNYA untuk menjadi bagian terindah di dalam hidupku. Dan, siapakah bintang itu? Hanya Dialah Yang Maha Tahu Yang Terbaik untuk hambaNYA.
“Ya Allah Ya Tuhanku…
Karuniakanlah padaku cinta yang tercipta karena cintaMU, cinta yang mencintaiku karena cintaMU dan cinta yang ku cintai karena cintaMU dan cinta-cinta yang dapat membawa kami pada kecintaanMU. Dan segalanya hanya karenaMU. Amin…Ya..Robbal’alamin”
0 komentar:
Posting Komentar