RSS

Halamannn

Desember Tahun Pertama Kita ^_^

 
"Orang-orang paling bahagia di dunia ini adalah
 mereka yang tersenyum saat menutup seluruh ceritanya". (Tere Liye)



Desember tahun pertama kita...
Tidak terasa langkah kita semakin dekat dengan penghujung tahun ini. Jika kita mampu merenungi, Alhamdulillah selalu ada hikmah yang Allah selipkan untuk setiap langkah yang kita lewati, kebahagiaan dan kesedihan, kemudahan dan kesulitan, kelebihan dan kekurangan, semuanya memberikan makna bagi proses pendewasaan hidup kita. Menjadi dewasa yang berarti menjadi lebih baik di mataNYA. 

Desember tahun pertama kita...
Tidak semua harapan kita Allah segera mengabulkannya, terwujud sesuai keinginan kita. Kalau kita mau melihat lebih dekat, ternyata Allah mewujudkan hal lain yang lebih baik dan bermanfaat bagi kita. Tidak mengabulkan bukan berarti tidak akan terwujud sama sekali, tetapi Allah menangguhkannya dan pasti akan mewujudkannya pada waktu yang terbaik bahkan memberi yang terbaik. Hanya Allahlah Yang Maha Tahu. Maka sudah seharusnya kita selalu bersyukur kepadaNYA untuk setiap hal yang terjadi pada langkah kita. Itulah yang terbaik menurut Allah. Alhamdulillah.





Desember tahun pertama kita...
Rangkulan Allah sungguh begitu luas. Apa yang terjadi di sepanjang perjalanan kita di tahun pertama kita selalu dalam genggamanNYA. Hanya Allah lah yang berkuasa atas diri kita, selalu ada, merangkul kita dengan semua kasih sayangNYA. Namun, tak jarang kita menjauh dariNYA karena kealpaan dan kelalian kita. Maka sudah seharusnya kita lebih banyak mendekat kepadaNYA, merangkulNYA dengan kasih sayang kita. Sungguh hanya kepadaNYA lah kita nanti kembali. 

Desember tahun pertama kita....
Akhir cerita kita sangat ditentukan oleh bagaimana kita memulai cerita kita dihadapanNYA. Bismillahirrohmanirrohim, marilah kita memulai cerita langkah tentang kita pada setiap hari-hari kita dengan mengagungkan asmaNYA, Allahu Akbar, ALLAH YANG MAHA BESAR. Semoga Allah memberikan akhir yang terbaik untuk cerita hidup kita baik di dunia ini maupun di akhirat kelak. Berakhir kembali ke rumah di surgaNYA Aamiin Ya Robbal'alamiin. ^_^


Vie' 11122013 







  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Users' Comments (0)

Husnul Khotimah ^_^

"Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, 
kalau kamu sesungguhnya mengetahui." 
(QS. 23:114)


Subuh menjelang..suara adzan berkumandang..entah kenapa saat itu aku ingin sekali keluar rumah dan betapa terkejutnya aku.kabut putih memenuhi pandanganku. Pagi ini terasa amat berbeda. Tak perlu lama, sejenak aku menghela nafas, menghirup udara dingin pagi ini dan kemudian ku tutup kembali pintu rumahku. 

Aku berjalan ringan melintasi pagi. Sejuk dan begitu tenang. itu yang kurasakan. Entah kenapa akhir-akhir ini aku selalu menyukai pagi. Pagi bagiku adalah sebuah awal harapan dan jejak langkah baruku, maka aku pun tak pernah menolak untuk segera membuka mataku saat pagi menjelang. 

Saat dhuha itu.........
 Alhamdulillah, pagiku kumulai dengan aktivitasku di ruangan itu, sepi, tidak seorangpun selain hanya ada diriku. Ingin sekali aku melangkahkan kakiku menghadapNYA dan akupun segera menghadapNYA. Aku bersujud, aku menengadahkan tanganku, berharap Allah mengabulkan do'a-do'aku, karena hanya itulah cara yang mampu kulakukan saat itu. "Ya Allah berilah kesembuhan untuk mbahku tersayang, semoga setiap sakit beliau dapat menjadi penghapus dosa-dosa beliau, dan berilah akhir yang terbaik, khusnul khotimah untuk beliau.Aamiin Ya Robbal'alamin". Tenang sekali yang kurasakan dan aku pun duduk dimejaku.

Saat dhuha itu...
Kutatap sinar kecil dihpku, ada pesan dari adekku. "Mbak nggak pulang?" tanyanya. "Pulang, nggak, minggu kemarin bis pulang" jawabku. "Mbah meninggal dunia" katanya. "Innalillahi.." jawabku. Aku terkejut, segera ku telpon ayahku dirumah, "Pak, mbah sedo" tanyaku. "Iya nduk, yang ikhlas ya" jawab singkat beliau dengan suara bergetar kemudian langsung ditutup telponku. Ku telpon masku (suamiku) "Adek pengen pulang". "Iya, tunggulah disitu" jawabnya. Ku telpon masku (kakakku yang di Samarinda. "mbah tidak ada mas, doain mbah ya". kataku. 

Dan aku pun pulang....
"Alhamdulillah nduk, mbah kembali kepadaNYA dengan tenang, menghembuskan pelan nafasnya tiga kali, lalu terpejam, terlelap seperti orang tidur" kata Ibukku yang saat itu menemani beliau.
"Mbah, menggerakkan tangannya, emak kasih tangan kiri emak, tapi beliau minta tangan kanan, menyalami emak, terus menaruh kedua tangannya tepat di dadanya, menghembuskan nafas tiga kali, lalu terpejam" kata emakku.
Waktu itu sekitar pukul 09.30...saat aku sholat dhuha...

Kutatap pusaran yang masih basah bertabur bunga. Aku berusaha kuat dan tenang..seperti janjiku kepada ibuku. Kurasakan begitu tenang dan akupun tersenyum sambil kuletakkan bunga kamboja putih dibawah batu nisannya.

Subhanallah, begitu kuasaNYA Engkau Ya Rabb, ketika Engkau berkehendak jadi, maka jadilah, semua ada dalam genggamaMU, tidak ada daya manusia, hanya kuasaMUlah. Terima kasih, semoga Engkau mengabulkan do'a-do'aku Ya Rabb, Semoga semua itu berarti yang terbaik untuk mbahku. Khusnul Khotimah. Ampunilah segala dosa-dosa beliau, terimalah iman dan amalan beliau selama ini, terangilah, luaskanlah kuburnya dengan kasih sayangMU Ya Rabb dan tempatkanlah beliau di tempat terbaik disisiMU, semoga Engkau mengumpulkan kami semua disurgaMU. Aamiin Ya Robbal'alamin. 




 Terima kasih mbah nang, untuk setiap keteguhan hati dan keikhlasan yang selalu engkau ajarkan kepadaku selama ini. Catatan-catatan amanah darimu Insya Allah akan selalu aku jaga. 


"Bagiku, kebahagiaan adalah saat aku bisa selalu berbagi dan berbuat baik untuk keluargaku, dan tidak ada kebahagiaan abadi yang lain yang kuharapkan selain bisa berkumpul bersama keluargaku disurgaNYA. Robbibni lii indaka baitan fil jannah. Semoga Allah membangunkan untuk keluargaku dan keluarga kita semua rumah di surgaNYA. Aamiin Ya Robbal'alamiin. 


Vie, 12112013














  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Users' Comments (0)

Menanam Sebutir Padi ^_^

Pagi ini mentari entah kenapa belum menampakkan diri. Suasanya terasa begitu tenang dan damai, saat kaki ini beranjak menyusuri jalanan. Tiba-tiba di salah satu sudut jalan terlihat seorang perempuan setengah baya tengah menggendong anaknya. Ditangannya bergantung tas lusuh yang entah apa isinya.

Ibu ini tidak sengaja bertemu saya dijalan sekitar dua minggu yang lalu. Waktu itu senja sudahlah hampir tenggelam. Saat itu ibu ini bertanya kepada saya apakah saya kenal seseorang yang tengah dicarinya, tetapi sayangnya dia tidak tahu alamatnya. Dia sedang membutuhkan sesuatu. Dia bercerita tentang anak-anaknya yang saat itu hingga saat ini tengah berbaring di rumah sakit. Talasemia. Ketiga anaknya terkena talasemia. Dua orang dirumah sakit, sementara 1 orang digendongannya. Saat itu aku bertanya "penyakit apakah itu Bu Talasemia". Dia menjelaskan sederhana "kuning nak, kadar HBnya rendah, perut anak saya buncit dan kesakitan, harus dikasih darah terus". "apakah itu keturunan" tanyaku lebih lanjut. " Iya, kata dokter saya pembawa, suami saya juga pembawa".

Thalasemia adalah penyakit keturunan (genetik) dimana terjadi kelainan darah (gangguan pembentukan sel darah merah). Sel darah merah sangat diperlukan untuk mengangkut oksigen yang diperlukan oleh tubuh kita. Pada penderita talasemia karena sel darah merahnya ada kerusakan (bentuknya tidak normal, cepat rusak, kemampuan membawa oksigennya menurun) maka tubuh penderita talasemia akan kekurangan oksigen, menjadi pucat, lemah, letih, sesak dan sangat membutuhkan pertolongan yaitu pemberian transfusi darah. Bila tidak segera ditransfusi bisa berakibat fatal, bisa meninggal (Dr.Kardansyah,MS, http://kadar100.blogspot.com/2008/06/mengenal-talasemia.html)

"Bagaimana pengobatannya bu? apakah dapat bantuan dari pemerintah?" tanyaku lebih lanjut. "Alhamdulillah ada bu, tapi masih terbatas, yayasan thalasemia Indonesia, ini kartunya teh"kata ibu itu sambil menunjukkan tiga buah kartu anak-anaknya, salah satunya Miftah, yang saat ini tengah digendongnya.



Pagi ini dia sengaja mencariku, sejak tadi jam 5 subuh katanya. Dia bertanya ke ibu penjual sayur, apakah tahu dimana saya tinggal. Dan ibu penjual sayur itu bilang, dia tidak tahu pasti, dan tidak kenal namanya, mungkin di perumahan belakang. Katanya dia pun berjalan, pas ada gerbang, melihat satpam, takut nanti ditanya-tanya. Dan akhirnya ketemu saya..

"Teteh, kemarin saya ingat katanya teteh belum punya anak, begini teh, saya mau ngasih ke teteh anak saya"...
 "Hah........."kaget dan bingung aku mendengar kalimat ibu itu.
 "Anak saya yang paling kecil, adeknya Miftah yang saya gendong ini, usianya 1 tahun 2 bulan teh. Saya kasian telah menelantarkan dia teh, karena saya ngurusin ketiga anak saya yang lain di rumah sakit, saya titip-titipin ke orang-orang, barangkali teteh mau menerima dan merawatnya" 
"Aduh bagaimana ya Bu, saya sendiri disini bu, saya juga kerja bu, suami saya masih di luar kota, saya takut nanti terlantar juga kalau bersama saya, bagaimana ya bu, nanti coba saya cerita dulu ke suami dan orang tua kami, gimana baiknya ya bu, maafkan saya bu." jawabku sambil berpikir apa yang seharusnya aku lakukan.

"Begini saja bu, ibu tidak perlu jauh-jauh mencari saya, alamat ibu dimana, nanti biar saya yang mencari ibu" 

Dan ibu itupun memberikan alamatnya..

" Saya punya anak lima, yang terakhir itu kembar teh, satunya meninggal dunia, dan satunya yang mau saya kasihkan ke teteh. Namanya adel dan dela. yang saya ingin kasih ke teteh itu namanya Dela, dia alhamdulillah sehat teh, tidak kena thalasemia, sekarang saya titi-titipin, saya takut telah menelantarkan dia teh, makan saja kami sulit, ini saya sedang mencari, barangkali ada pakaian yang bisa saya cuci, suami saya rosok (pemulung)."

"Kalau semisal bukan saya yang ngasuh tetapi orang lain, saudara saya bagaimana bu"
"tadinya saya mau ke teteh, saya percaya teteh, karena teteh baik"
"Kalau begitu, biar nanti saya bicara dulu dengan suami saya dan keluarga saya ya bu, soalnya saya disini masih sendiri, saya belum tahu jalannya" kataku tersenyum pada ibu itu.
"Terima kasih banyak teteh, teteh nanti bisa melihat rumah saya seperti apa"

Dimatanya aku melihat begitu banyak kecemasan. Seolah sedang memikirkan banyak hal, termasuk keputusan untuk menyerahkan anaknya kepadaku. Aku percaya ibu itu memiliki hati yang jujur dan tulus. Semoga Allah melindunginya, keluarganya dan anak-anaknya. Semoga Allah memberikan jalan yang terbaik dan kesembuhan untuk anak-anaknya. Aamiin Ya Robbal'alamiin. 


Ya Allah Ya Rabb, tanda apakah yang tengah Engkau tunjukkan kepadaku Ya Rabb.Sungguh Engkau Maha Penyayang. Mungkinkah saat ini Engkau tengah mengajariku untuk lebih banyak lagi menanam sebutir padi Ya Rabb, untuk bisa meraih lebih banyak kebaikan dariMU. Ya Allah Ya Rabb, semoga Engkau selalu menerangi jalan kami dengan cahaya kasih sayangMU. Semoga akan selalu ada akhir yang baik. Khusnul Khotimah untuk kami dan kelaurga kami. Aamiin Ya Robbal'alamiin. 

07112013

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Users' Comments (0)

Kita Adalah Musafir


"Tidaklah aku di dunia ini melainkan (Hanya) seperti seorang musafir yang berteduh di bawah pohon lalu beristirahat dan Kemudian meninggalkan (pohon tersebut" (HR. At.Tirmidzi). 

Sejenak berhenti dan merenungkan kembali makna hidup yang kita jalani saat ini. Terkadang kita terlalu asyik di dunia ini hingga menjadi lalai dan lupa bahwa semua hal yang kita miliki di dunia ini hanyalah sebuah titipan. Bahkan terkadang kita selalu merasa kurang pada apa yang kita miliki, ingin meminta lebih dan ingin memiliki apa yang dimiliki oleh orang lain. Seharusnya kita bisa lebih bersyukur dan menyadari bahwa semuanya adalah anugerahNYA. Apa yang kita miliki niscaya akan sirna, dan itu akan berlaku untuk diri kita, menjadi sirna dari dunia ini. Astaqfirullahal'adzim, semoga Allah senantiasa mengampuni dosa-dosa kita di sepanjang perjalanan hidup kita. Semoga Allah senantiasa menjadikan kita hamba-hambaNYA yang selalu menjalani kehidupan ini dengan penuh keimanan dan ketakwaan. Semoga kita selalu mengingat bahwa kita di dunia ini hanya seperti seorang musafir yang sedang berteduh dibawah pohon untuk beristirahat dan kemudian akan meninggalkan pohon tersebut. Ya..kita pasti akan meninggalkan dunia ini. Tak perlu lah saat ini kita merisaukan apa-apa yang belum terpenuhi dari setiap keinginan kita. Jalani hari ini apa adanya. Apapun yang akan terjadi, biar terjadilah. Hanya kepadaNYAlah kita selalu berikhtiar dan berdo'a. Karena ketika Dia berkehendak Jadi, maka Jadilah.

" Janganlah membuatmu putus asa dalam mengulang-ulang do'a ketika Allah menunda ijabah do'a itu, Dialah yang menjamin ijabah do'a itu menurut pilihanNYA kepadamu, bukan menurut pilihan seleramu. Kelak, pada waktu yang dikehendakiNYA, bukan menurut waktu yang engkau kehendaki' (Ibnu Atha'ilah) 

Semoga Allah mengijabah semua do'a yang kita kehendaki. Aamiin Ya Robbal'alamin. ^_^

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Users' Comments (0)

Pagi Yang Menakjubkan ^_^

Pagi kembali menjelang dengan segala keindahannya.Pagi yang menakjubkan. Aku masih disini, di ruang tunggu ini. Bedanya, aku tidaklah duduk sendiri, karena ada dia yang hadir menemaniku disini. Aku sungguh bersyukur Allah senantiasa menjagaku, menaungiku dengan segenap kasih sayangNYA di ruang tunggu ini. Perjalanan memang tidak pernah bisa dihitung kapan dan dimana ujungnya, namun yang pasti adalah bagaimana kita menempuhnya. Alhamdulillahirobbil'alamin, aku selalu yakin dan percaya Allah akan menghadirkan begitu banyak keindahan di sepanjang perjalanan ini dan surga terindah dariNYA tentulah yang paling aku harapkan, disana, berkumpul dengannya, dengan semuanya. Oh...betapa indahnya.....


Saat ini aku masihlah menunggu, menunggu satu keindahan kecil yang bercahaya dariNYA, merindukannya memeluk kami di ruang tunggu ini. jika tidak hari ini, atau besok, besok, besok dan besoknya, waktu terbaik dariNYA adalah waktu yang paling terbaik. Ya Allah Ya Tuhanku, terima kasih atas segala rahmat dan karuniaMU selama ini, tiada hal lain lagi yang kuharapkan selain hanya mengharap keridhoanMU. Laa haulaa walaa quwwata illa billah. Terima kasih Ya Allah dan terima kasih untukmu yang selalu hadirkan senyum dihatiku. Alhamdulillah. ^_^. 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Users' Comments (0)

Lebih Dekat KepadaNYA

DI BALIK DOA YANG TIDAK TERKABUL

Ada seseorang yang rajin berdoa, minta sesuatu sama Allah. Orangnya sholeh. Ibadahnya baik. Tapi doa tak kunjung terkabul. Sebulan menunggu masih belum terkabul juga. Tetap dia berdoa. Tiga bulan juga belum. Tetap dia berdoa. Hingga hampir satu tahun doa yang ia panjatkan, belum terkabul juga. Dia melihat teman kantornya. Orangnya biasa saja. Tak istimewa. Sholat masih bolong-bolong.

Kelakuannya juga sering nggak beres, sering tipu-tipu, bohong sana-sini. Tapi anehnya, apa yang dia doain, semuanya dipenuhi. Orang sholeh ini pun heran. Akhirnya, dia pun dateng ke seorang ustadz. Ceritalah dia permasalahan yang sedang dihadapi. Tentang doanya yang sulit terkabul padahal dia taat, sedangkan temannya yang bandel, malah dapat apa yang dia inginkan.

Tersenyumlah ustadz ini. Bertanyalah si ustadz ke orang ini. Kalau Anda lagi duduk di warung, kemudian datang pengamen, tampilannya urakan, maen musiknya gak bener, suaranya fals, bagaimana? Orang sholeh tadi menjawab, segera saya kasih pak ustadz, gak nahan ngeliat dan ndengerin dia lama-lama di situ, sambil nyanyi pula.

Kalau pengamennya yang dateng rapi, main musiknya enak, suaranya empuk, bawain lagu yang kamu suka, bagaimana? Wah, kalo gitu, saya dengerin ustadz. Saya biarin dia nyanyi sampai habis. Lama pun nggak masalah. Kalau perlu saya suruh nyanyi lagi. Nyanyi sampai sealbum pun saya rela. Kalau pengamen tadi saya kasih 500, yang ini 10.000 juga berani, ustadz.

Pak ustadz pun tersenyum. begitulah nak. Allah ketika melihat engkau, yang sholeh, datang menghadap-Nya, Allah betah ndengerin doamu. Melihat kamu. Dan Allah pengen sering ketemu kamu dalam waktu yang lama. Buat Allah, ngasih apa yang kamu mau itu gampang betul. Tapi Dia pengen nahan kamu biar khusyuk, biar deket sama Dia. Coba bayangin, kalo doamu cepet dikabulin, apa kamu bakal sedeket ini? Dan di penghujung nanti, apa yang kamu dapatkan kemungkinan besar jauh lebih besar dari apa yang kamu minta.

Beda sama temenmu itu. Allah gak mau kayaknya, dia deket-deket sama Allah. Udah dibiarin biar bergelimang dosa aja dia ini. Makanya Allah buru-buru kasih aja. Udah. Jatahnya ya segitu doang. Gak nambah lagi.

Dan yakinlah, kata pak ustadz, kalaupun apa yang kamu minta ternyata gak Allah kasih sampai akhir hidupmu, masih ada akhirat, nak. Sebaik-baik pembalasan adalah jatah surga buat kita. Nggak bakal ngerasa kurang kita di situ.

Tersadarlah orang tadi. Ia pun beristighfar, sudah berprasangka buruk kepada Allah. Padahal Allah betul-betul amat menyayanginya. Semoga kisah ini menjadi dapat pelajaran bagi kita semua... Aamiin


Astaghfirullahal'adzim, Ya Allah Ya Tuhanku, terima kasih atas segala rahmat dan nikmat yang senantiasa Engkau limpahkan pada kami Ya Rabb. Semoga Engkau senantiasa senang melihat hambaMU ini Ya Rabb. Betapa kami ingin selalu dekat denganMU Ya Rabb. Istiqomahkanlah iman kami Ya Rabb. Semoga kami senantiasa berprasangka baik kepadaMU Ya Rabb. Segala sesuatu ada waktunya dan terjadi tepat pada waktu yang Engkau tetapkan Ya Rabb. Semoga setiap hal yang kami lakukan bernilai ibadah Ya Rabb. Dan Semoga Engkau memberikan balasan surgaMU Ya Rabb baik di dunia ini maupun di akhirat kelak. Aamiin Ya Robbal'alamin. Semangattttttttttttttttttt............. ^_^

Vie,190913


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Users' Comments (0)

Jejak Langkah Kita: Suatu Hari Nanti

Jangankan yang belum ke Masjidil Haram, yang sudah ke Masjidil Haram saja kangennya bukan maen.
Bisa melihat Ka’bah yang selama ini jadi kiblat “yang tidak kelihatan”, sekarang tiba-tiba bisa melihat telanjang mata. Yang tidak diizinkan Allah pun bisa memegang, menyentuh, meraba, kiswah Ka’bah.

Bagi yang sudah pernah ke sana, subhaanallaah, mungkin ingat pertama kali momen mulai melihat menara masjidil haram dari kejauhan, saat memasuki kota Makkah.
Bermandikan cahaya!

Rata2 jamaah umrah, memasuki Makkah, malam hari, dini hari, atau jelang shubuh. “Bapak Ibu, Dhuyuufurrohmaan, lihat, Masjidil Haram sudah kelihatan…”, begitu kata muthowwif, pembimbing, di bus.

Sebagian jamaah yang tertidur, langsung melek. Sebagiannya berdiri, kemudian bertasbih, bertalbiyah, bershalawat, dan sebagian besarnya akan menangis. Ga nyangka, sudah nyampe Mekkah. Nyampe juga bakalannya ke Masjidil Haram.

Sejurus kemudian, dalam keadaan berpakaian ihram, pintu Masjidil Haram sudah di depan mata. Warna keramik, lalu lalangnya jamaah umrah, karpet masjidil haram, ornamen-ornamennya, masih bisa kita ingat dengan jelas.

Dan kemudian setelah memasuki Masjidil Haram, kita melewati deretan galon air zam-zam. Subhaanallaah… Di tengah Masjidil Haram, Ka’bah berdiri dengan sejuta pesonanya. Kiswah hitam menyelubungi Ka’bah. Berdegup jantung memandangnya. Terdengar kemudian muthowwif mengucapkan doa ketika melihat Ka’bah, yang bagian sebagian orang doa itu makin membuat air mata tambah berlinang.

Buat jamaah yang belum pernah melihat Ka’bah, masuk kota Suci Makkah, maasyaaAllah, baca atau dengar cerita seperti ini, ikut merinding. Ikut netesin air mata.
Kangeeeeeeeeeennnn pengen ke sana.
Labbaikallaahumma labbaik… Labbaikka laa syariika laka labbaik… Innalhamda, wanni’mata laka wal mulk. Laa syariika lak.

Lautan manusia mengucapkan kalimat talbiyah ini.
Allahu akbar!

Saya doain semoga Saudara semua bisa ikut tawaf. Merasakan berdoa di Multazam. Bisa menyentuh dan mencium hajar aswad. Bisa berdoa di deket Maqom Ibrohim, dan di tempat-tempat mustajabah.
Perbanyaklah berdoa, bersedekah, dan mintalah sama Allah dimudahkan bisa ke sana, apalagi bisa berhaji, menyempurnakan Rukun Islam kelima, bukan hanya untuk umrah.

Yang sudah pernah ke sana, saya doakan bisa ke sana, khususnya di waktu-waktu Ramadhan.
Bisa tarawih, tahajjud, witir, di Masjidil Haram!
Subhaanallaah. Aamiinn...





Membaca ini membuat airmata ini tiba-tiba mengalir, betapa hati ini selalu rindu kesana, ketempat paling indah di dunia ini yang selalu ingin aku kunjungi. Ya, suatu hari nanti kita pasti akan kesana. Bismillah, semoga Allah memberikan kita cukup waktu dan memudahkan jalan kita kesana. Jejak langkah kita, suatu hari nanti Insya Allah akan berkunjung dan menunaikan rukunNYA. Bismillah, tetap semangat, tetap berdoa dan berikhtiar. Yakin dan percaya. Jika Allah berkehendak jadi, maka jadilah. Aamiin Ya Robbal'alamin. ^_^  


Vie's 23072013

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Users' Comments (0)

Misbah: Penerang Hati


Dia terlelap dalam tidurnya, dalam balutan hangat kain yang menyelimutinya. Di tengah keramaian celoteh kecil anak-anak yang riang menyambut senjaNYA, dia tetap terlelap tenang dalam tidurnya. Sedikit saja matanya terbuka, sambil tersenyum menyambut hangat kehadiran kami. Namanya Misbah, kata Pak Ustad yang memberikan nama kepadanya, Misbah berarti penerang. Beliau berharap Misbah dapat menjadi penerang buat jiwa setiap orang yang ada disekitarnya. Entah kenapa, setelah berjumpa dengannya, hati ini selalu teringat kepadanya, seperti terbayang selalu wajah mungilnya yang tenang. Memeluknya adalah hal yang menyenangkan untukku. Menciumnya sungguh hadiah luar biasa untukku. Dia begitu tenang...dia begitu sempurna..subhanallah...Maha Suci Engkau Ya Rabb atas segala CiptaanMU
 
Kata pengasuhnya, Misbah baru lahir tiga hari yang lalu dan langsung dibawa ke panti asuhan itu. Entah kenapa orang tuanya begitu tidak menginginkannya bahkan berusaha sekuat tenaga untuk menghapusnya. Tetapi begitulah ALLAH, selalu punya cara terbaik bagi setiap ciptaanNYA, DIA berikan kasih sayang yang begitu luas hingga Misbah pun tetap terlahir di dunia ini. Misbah tidak pernah memiliki dosa apa-apa, dia tetap terlahir suci, hanya orang tuanyalah yang berdosa, menelantarkan bayi mungil seperti Misbah. Ya Allah Ya Robb, semoga Engkau mengampuni dosa orang tua Misbah dan memberikan ramhatMU kepada mereka hingga suatu hari merekapun datang dan memeluk kembali Misbah dengan penuh kasih sayang. Jadikanlah Misbah kecil anak yang sholeh dan menjadi penerang buat jiwa-jiwa disekitarnya seterang namanya. Aamiin Ya Robbal'alamiin. 

Terima kasih Ya Allah, sungguh rahmat dan karuniaMU sangatlah sempurna, Maha Kuasa Engkau Ya Rabb atas segala KekuasaanMU, tiada berarti kami tanpaMU Ya Rabb. Terima kasih, karena Engkau masih memberikan kesempatan kepada kami untuk selalu bersyukur kepadaMU, Engkau hadirkan dalam hidup kami keluarga yang utuh dan begitu menyayangi kami hingga seperti ini Ya Rabb. Sayangilah selalu kedua orang tua dan keluarga kami Ya Rabb, tiada pernah kami dapat membalas kebaikan dan kasih sayang mereka selain hanya Engkau Ya Rabb. Hanya doa tulus inilah yang selalu kami dapat berikan kepada mereka Ya Rabb. Semoga Engkau jadikan kami anak-anak yang sholeh dan sholehah ya Rabb, karena hanya doa anak sholeh dan sholehah lah yang Engkau kabulkan untuk mereka Ya Rabb. Semoga kelak Engkau pun memberikan kesempatan kepada kami untuk menjadi orang tua yang sholeh sholehah untuk anak cucu kami kelak Ya Rabb. Kami selalu percaya Engkau selalu menetapkan jalan yang terbaik bagi kami Ya Rabb. Semoga kami dapat selalu menjadi bagian dari mereka Ya Rabb. Terima kasih Ya Rabb. Terima kasih. Alhamdulillahirobbil'alamiin.  Di bulan yang penuh dengan cahaya kasih sayangMU ini Ya Rabb, kami memiliki kesempatan untuk membuat jejak langkah kami disini, bersama Misbah, penerang hati kami dariMU. ^_^

Vie's 22072013

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Users' Comments (0)

Menyambut "Keindahan Kecil yang Bercahaya"

  
"Mintalah kalian kepada Allah dari anugerahNYA. 
Sesungguhnya Allah senang untuk diminta" 
(HR. Tirmidzi dan Abu Nu'aim)
  
 
Senyum itu selalu terbayang di benakku. Celoteh itu, tawa itu dan keriangan itu selalu terngiang di telingaku. Wajahnya yang bersih. Gerakan kecil jemari tangannya dan tendangan kakinya selalu membuatku tersenyum dan mensyukuri betapa indahnya segala cipataaNYA. Aku selalu meminta dan selalu berdo'a meyakinkan diriku memiliki cukup waktu untuk dapat menyambut keindahan kecil yang bercahaya itu.
 
 
 
 
Ramadhan tahun ini semoga dapat menjadi awal yang lebih baik untuk kita semua. Semoga Allah senantiasa memberikan limpahan berkah, kasih sayang, rahmat, dan hidayahNYA kepada kita. Semoga kita dapat menyambut keindahan kecil yang bercaya di bulan yang penuh cahaya ini. Hanya kepadaNYA lah kita memohon dan meminta, terus dan terus meminta karena tiada daya dan kekuatan melainkan hanya dariNYA. Dan yang pasti, Allah akan selalu  senang karena kita tak pernah bosan meminta kepadaNYA. Bismillahirrohmanirrohim. Robbibliminladunka dzurriyati thoyibah. Innakasami'uddu'a. Sesungguhnya hanya Allah Yang Maha Mendengar Do'a. Husnudhon kita selalu kepadaNYA. Aamiin Ya Robbal'alamin.  :-)
 








 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Users' Comments (0)

Membuat Jejak Tentang Kita


Alhamdulillahirobbil'alamin. Segala sesuatu ada waktunya dan terjadi tepat pada waktu yang ditentukanNYA. Ya, Allahlah yang paling berkehendak atas segala yang terjadi pada diri kita. Itulah hal yang selalu aku yakini dari dulu. Dan kehendakNYA selalu jauh lebih indah daripada apa yang kita kehendaki. Dan sudah sepantasnya kita untuk selalu bersyukur kepadaNYA atas kehendak yang ternyata indah untuk kita. 


28 Desember 2012 adalah awal kita membuat jejak untuk langkah kita, bersama membangun rumah yang selama ini kita impikan, membuat jejak-jejak langkah di sepanjang hidup kita hingga akhirnya kita pun dapat mencapai akhir yang baik dari perjalanan kita yaitu bersama meraih rumah di surgaNYA yang abadi. "Robbibli indaka baitan fil jannah" Semoga Allah berkenan membangunkan rumah di surgaNYA kelak untuk kita. Aamiin Ya Robbal'alamin.



Sungguh kebahagiaan yang teramat patut kita syukuri saat kita dapat melihat di sekeliling kita, banyak senyum, tawa, dan air mata kebahagiaan yang mengiringi jejak kita. Lantunan tulus do'a mereka adalah sebuah bekal teramat berharga yang mampu memudahkan jejak langkah kita berikutnya. Sekali lagi, rasa syukur yang luar biasa kepadaNYA yang Maha Berkehendak karena menciptakan mereka ditengah-tengah kita, orang tua, saudara, sahabat yang menjadi keluarga kita selalu. Semoga Allah senantiasa menjaga mereka dan kita semua. Aamiin Ya Robbal'alamin. 
Dan saat ini marilah kita selalu dekatkan hati kita kepadaNYA untuk membuat jejak di setiap perjalanan hidup kita. Jejak yang kan menjadi milestone berharga tentang kita. Bismillahirrohmanirrohim. 


Vie's 28062013


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Users' Comments (0)