RSS

Halamannn

Vie: Tentang Bintang Hidupku


Hampir satu tahun berlalu sejak aku buka kembali hati ini untuk menerima seseorang masuk dalam kehidupanku. Memberi kesempatan pada diriku untuk membiarkan seseorang masuk di ruangan kosong dihatiku yang saat itu kututup bagi siapa pun. Ternyata memilih untuk membuka kembali hati ini adalah sebuah pilihan yang akhirnya aku pilih. Dan lihatlah telah ada seseorang yang mengisi ruang hatiku. Seseorang yang telah menjadi bagian dari diriku saat ini. Seseorang yang menurutku “sederhana” namun memiliki sesuatu yang membuatku menyayangi dia apa adanya.

Dengan dirinyalah perjalanan ini aku jalani. Melangkah dan biarkan kaki ini terus menerus melangkah. Bermimpi, dan biarkan diri ini bermimpi. Mimpi akan sebuah harapan masa depan yang indah. Jauh dan jauh ke angkasa. Seperti kata orang “bermimpilah setinggi langit” Mungkin seperti itulah “setinggi langit” akhirnya kami pun bermimpi. Dan tentunya berharap mimpi itu akan jadi sebuah kenyataan pada suatu waktu nanti, waktu yang akan datang, waktu yang tepat.

Aku tahu dan sadar bahwa segala sesuatu tidak selalu mudah adanya. Terkadang membutuhkan sebuah “pengorbanan” atau yang lebih pas disebut dengan usaha atau yang paling pas lagi disebut dengan ikhtiar. Ya, setiap manusia memang harus berusaha dan berikhtiar padaNYA. Begitupun dengan diriku, selalu berusaha agar Allah berkenan meridhoi jalan hidupku ini. Jalan kasih saying yang kujalani bersama dia yang saat ini ada dihatiku. Aku selalu berusaha meyakini dan percaya pada jalan ini. Meskipun terkadang ada sesuatu hal yang membuatku menjadi jiwa yang “rapuh”. Dan di saat seperti itulah terkadang dia ada dengan segala caranya yang sederhana untuk membuatu menjadi orang yang “kuat” . Membuatku tersenyum dan tertawa jika aku menangis. Dia orang yang baik, bahkan sangat baik dan membuatku semakin menyayanginya. Allah tahu itu. Bagiku dialah bintang hidupku yang semoga kelak menjadi pendamping hidupku. Amin Ya Robbal’alamin.

Di sini, ditempat yang sedikit lebih jauh dari tempatnya berpijak saat ini. Aku merasa ada sesuatu perasaan yang membelengguku, sebuah belenggu yang selama ini aku simpan sendiri, tanpa mengatakannya padanya. Karena ada sebuah alsan yang membuatku tidak mampu untuk mengatakannya. Entahlah, aku sendiri bingung harus aku apakan rasa yang seperti ini? Karena jujur aku terluka oleh perasaan yang seperti ini, sakit sekali rasanya, sekalipun berbagai cara telah kucoba untuk menahannya, dengan tidak mempedulikannya, mengacuhkannya, menganggap tidak ada, bahkan melupakannya sekalipun. Semua itu haya mempu membuatku bertahan sejenak saja. Karena ternyata aku memang belum bisa melepaskannya, aku belum bisa dengan hati ikhlas menerima semua ini. Ada apa denganku? Aku sendiri bingung dan bertanya-tanya? Semakin aku berpikir, semakin banyak pikiran yang masuk dan akhirnya membuatku seperti air keruh dan sulit untuk berpikir secara jernih. Akah benar aku memang harus mengatakannya? Membuatnya mendegar apa yang saat ini aku rasakan? Tentunya dengan perasaan yang seperti ini. Apakah yang akan terjadi nanti setelah dia mendengarkanku? Aku tidak berharap yang banyak dan juga tidak berharap apa yang aku katakana akhirnya membuatnya tersakiti atau ada orang lain yang tersakiti. Jujur aku sangat ingin. Dan mungkin karena itulah sampai saat ini aku tidak mengatakan adalah membuatku menjadi tenang dan nyaman, tetapi justru membuatku menjadi bersalah pada diriku sendiri. Aku seperti butuh ruangan untuk berteriak dan membuang perasaan ini dengan cara mengatakannya dan ada yang mendengarkannya. Hanya untuk melepaskan dan membuat hatiku lebih tenang dan lebih nyaman, sekalipun aku tidak memiliki jaminan bahwa aku akan mendapatkanya. Mungkin seperti itulah harapanku. Jujur semua itu tidak mudah untukku. Dan sekali lagi butuh berkali-kali bercermin apakah aku memang benar harus mengatakannya. Ya, sepertinya aku memang harus mengatakannya. Semoga cara ini adalah cara terbaik untuk membuatku menjadi manusia yang dapat dipercaya. Jujur dan bertanggung jawab. Dapat dipercaya? Tapi apakah aku pernah berjanji tidak akan mengatakannya. Ya Allah Ya Tuhanku, hanya padaMU lah hamba berserah diri. Berilah hamba petunjukMU dan berilah hamba satu keyakinan hati. Jauhkanlah hamba dari sifat bimbang dan ragu-ragu untuk menyelasaikan semua ini dengan cara yang terbaik.

Untukmu dan untuknya, dua orang yang penting dalam hidupku. Orang yang kusayangi, bintang hidupku dan sahabat kecilku, maafkan aku dan tolonglah bantu aku melepaskan perasaan yang seperti ini. Aku mohon dan semoga kalian bisa memahamiku dan mengerti aku. Terima kasih. Terima kasih untuk semuanya.

Malam ini apakah aku akan mengatakannya?

Ya, akhirnya aku pun mengatakannya...

Dan seperti biasanya dia selalu menjawab dengan cara yang sederhana yang membuatku semakin mengerti tentang semua itu.

MySpace"Sekarang kita melangkah ke depan, kalau kamu selalu menengok ke belakang pasti kamu akan kembali ke rasa yang seperti itu. Menurutmu aku harus bagaimana? Tidakkah kamu percaya padaku? Cukuplah kau tahu bahwa dihidupku kau ada di tempat yang teristimewa" katamu.

"Terima kasih banyak ya... selalu bantu dan bimbing aku untuk bisa bertahan pada jalan kita"


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar: