Senja itu, saat aku duduk menatap keheningan, bayanganmu tiba-tiba hadir dihadapanku. Beberapa bulan terakhir ini kau lebih sering hadir dalam setiap pagiku hingga malam menjelang. Sekalipun saat itu kau masih belum tersentuh, entah kenapa aku bisa merasakan bahwa kau begitu dekat dan kita sangat dekat. Hingga pada suatu malam aku berdo’a dan memohon pada Yang Diatas Sana, agar suatu hari Dia mempertemukan kita pada waktu terindah yang ditetapkanNYA untuk kita dan memberikan kita cukup waktu untuk menjalani semua ini dengan hati.
Ternyata Allah mengabulkan do’aku selama ini. Akhirnya di suatu pagi Dia mempertemukan kita. Saat itu kau jabat tanganku dengan lembut dan kita pun pergi ke suatu tempat yang cukup jauh dari tempatku berdiri saat itu. Dalam perjalanan itu, hanya punggungmu yang dapat ku tatap, karena saat kau jabat tanganku, kau belum sempat membuka penutup mukamu. Dari kaca spion itu, aku melihat matamu menatap mataku. Saat itu aku berdo’a semoga Allah menjauhkan kita dari godaan syaitan dan hawa nafsu yang menyesatkan. Aku hanya ingin biarkan segalanya mengalir apa adanya. Kita pun memutari kota yang belum pernah kita pijak sebelumnya, hingga kita pun memutar-mutari jalan yang sama hingga lebih dari dua kali. Di setiap pemberhentian kita pun bertanya jalan mana yang harus kita tempuh. Hingga akhirnya kita pun sampai di tempat yang kita tuju.
Saat itu, aku baru bisa menatap senyum di wajahmu dengan lebih dekat. Dan kita lalui hari itu dengan sangat menyenangkan. Ada perasaan nyaman saat aku berada disampingmu, duduk menunggu sambil bercanda dan bercerita tentang dirimu dan diriku. Aku sangat suka dirimu yang sederhana dan apa adanya. Sekalipun saat itu adalah saat pertama kali kita bertemu, tapi entah kenapa kita seolah pernah bertemu sebelumnya hingga tak ada sedikit pun rasa canggung ada diantara kita. Semuanya mengalir apa adanya. Dan tahukah kamu, kamu sangat lucu dan menyenangkan saat aku melihatmu makan. Hmm….. “nyam..nyam….”.
Di depan keagunganNYA, kita duduk berdua dan menatap langit senja di sana. Dalam hatiku, tiada kata lain yang dapat ku ungkapkan selain rasa syukurku pada NYA, karena Dia selalu dekat dengan kita, hingga akhrnya mengijinkan kita untuk melewati hari itu.
Karena kita tidak akan pernah tahu apa yang terjadi di hari esok, maka biarlah hari itu menjadi sebuah milestone akhir dari jejak langkahku di bulan juni 2009. Terima kasih untuk semuanya. Kau sangat sederhana dan memiliki cara yang sederhana untuk membuat setiap orang disampingmu bahagia. Semoga akan selalu hadir hari yang baik dalam setiap langkah kita. Ternyata begitu indah, sekalipun hanya sejenak saja. Semoga Allah mempertemukan kita kembali di waktu yang tepat, sekalipun aku masih belum tahu apakah waktu itu adalah untuk sejenak saja ataukah saja untuk selamanya. Setidaknya biarkan senyum dan tawamu menghiasi hariku. Nice to meet u : )
30 Juni 2009
Biarkan Senyum dan Tawamu Menghiasi Hariku….
21.29 |
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar