RSS

Halamannn

“ Sebuah Nasihat Untuk Orang Yang Berilmu”

Tentang sebuah kisah Ummu Sufyan Ats Tsauri adala seorang tokoh wanita muslimah yang dapat dijadikan teladan dalam mengutamakan pentingnya menuntut ilmu. Ia adalah seorang wanita yang rajin ibadah. Suaminya meninggal dunia dan meninggalkan anak untuk diurusnya. Ummu Sufyan Ats Tsauri menjaga amana dan menjalankan tugasnya dengan baik. Ketakwaannya terlihat jelas ketika ia berkata kepada anaknya:
“Wahai anakku, carila ilmu dan aku akan membiayaimu dengan alat pintalku ini”.
Ummu Sufyan Ats Tsauri siap menanggung keletihan dan bersedia memeras tenaga untuk membiayai anaknya belajar, yang saat itu belum ada ilmu kecuali menuntut ilmu Al-Qur’an dan Hadist. Ia memintal sepanjang hari, untuk mengumpulkan harta agar dapat menafkahi anaknya untuk membeli kertas dan alat tulis. Ia tidak perna berpikir anaknya akan meraih ijasah karena masa itu pun belum ada ijasah. Ia tidak pernah berpikir anaknya kelak akan menduduki suatu jabatan tertentu atau status sosial yang tinggi karena hal itu memang tidak menjadi tujuannya.
Pada suatu ari, Ummu Sufyan Ats Tsauri mendapati putranya terkena penyakit malas dan cahaya ilmu yang ada pada tingkah laku anaknya mulai redup. Ia berkata kepada putranya dengan kata-kata yang dicatat oleh sejarah.
“Wahai putraku, maka perhatikanlah apakah engkau melihat pada dirimu penambahan dalam aktivitas, kesabaran, dan kesopanan? Wahai putraku, jika engkau belum melihat adanya tambahan tersebut, maka ketahuilah ilmumu belum bermanfaat”
Betapa berharganya ilmu dan sungguh istimewanya orang yang berlimu. Tentu berbeda bila dibandingkan dengan harta seorang hartawan belum tentu menampakkan keistimewaan. Ali bin Abi Talib r.a pun pernah berkata “Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu akan menjagamu, sedangkan harta sebaliknya, kamu harus menjaganya. Jika ilmu itu disebarkan kepada orang lain maka ilmu itu akan bertambah, sedangkan harta jika disebarkan maka ia akan berkurang”
Dalam sebuah riwayat disebutkan, seseorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW, lalu berkata, “Ya Rasulullah, saya datang dengan tujuan ingin berjihad bersamamu, dan sesungguhnya kedua orang tua saya menangisi kepergian saya. Rasululla bersabda, “Kembalilah kepada kedua orang tuamu dan jadikanlah keduanya tertawa sebagaimana kamu telah menjadikan keduanya menangis” (Nailul Authar, 7/231)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar: