Baru sejenak saja aku merasakan sebuah rasa yang kembali datang menggelayuti hati ini, waktu seakan menghentikan langkahku untuk merasakan keindahannya. Entahlah, aku tak mengerti mengapa semua ini terjadi padaku. ketika aku mulai meyakinkan diriku untuk membuka pintu hati yang selama ini kututup, aku harus menerima kenyataan bahwa dia masih bukan untukku. Aku tak tahu mengapa aku merasakan begitu sedih saat mendengar bahwa dia telah menemukan seseorang yang bisa selalu disampingnya. Aku tahu aku bukanlah siapa-siapa untuknya. bahkan aku hanyalah orang asing yang tiba-tiba masuk dalam kehidupannya. Dan entah kenapa keberadaannya mampu merubah hidupku. Dia membuatku belajar banyak hal tentang bagaimana peduli pada diriku dan orang-orang di sekitarku. Ya Allah Ya Tuhanku, perasaan apakah ini? Seharusnya aku bisa bahagia saat dia menemukan kebahagiaannya. Tapi, apakah dia benar-benar bahagia? Senyum dan tawanya baru beberapa detik yang lalu kudengar menyapa hangat pagiku, menjelang siang aku tahu bahwa semua harapanku musnah sudah. Kenapa juga air mata ku menetes di pipiku. Kenapa aku merasa seperti akan kehilangannya. Apakah memang dia hanya diciptakan sejenak saja disampingku?
Ya Allah Ya Tuhanku, berilah aku kekuatan hati untuk menerima apapun ketetapanMU karena aku yakin itulah yang terbaik untukku. Jangan biarkan aku jatuh hati pada seseorang yang sebenarnya bukan menjadi hakku. Siapapun dan selama apapun dia yang Engkau ciptakan untukku, aku sangat bersyukur. Semoga aku memiliki cukup waktu sekalipun hanya menjadi sahabat untuknya. yah….seharusnya aku tidak meminta lebih dari apa yang sepantasnya aku terima darinya. Memang bukanlah sebuah barang atau benda tapi sebuah rasa yang membuatku merasakan kembali semangat di hidupku. Keberadaannya membuatku memiliki cukup keberanian untuk melewati jalan panjang yang hampir membuatku kalah. Terima kasih untuk semua yang kau berikan. Darimu aku bisa belajar banyak hal tentang bagaimana disiplin, hidup teratur, menjadi anak yang sangat mencintai dan dicintai keluarga dan menjadi sahabat yang baik untuk orang lain. Cerita hidupmu dan cita-citamu cukup menginspirasiku untuk memiliki keberanian menatap masa depanku. Aku menyadari mungkin semua ini terasa begitu cepat, namun jujur dari lubuk hatiku yang paling dalam bahwa ternyata ada sebuah rasa dihatiku untukmu . Sekalipun, Allah belum pernah mempertemukan kita dan bahkan aku sendiri tak tahu apakah ada kesempatan untukku bertemu denganmu. Namun, aku selalu berharap Allah akan mempertemukan kita pada waktu yang tepat yang ditetapkannya untuk kita.
Saat ini biarlah semua nya berjalan seperti adanya. Aku selalu berdo’a semoga kau selalu bahagia dan mampu membahagiakan orang-orang di sampingmu yang sangat kau sayangi. Maafkan aku, barang kali selama ini, sejak seseorang memperkenalkanmu padaku hingga detik ini terbesit dihati dan pikiranku hal-hal yang tidak baik yang mungkin menyakitimu. Terima kasih…terima kasih untuk segala hal baik yang kau ajarkan padaku.
“Maafkan aku, biarkanlah aku seperti ini. karena aku tak bisa menahan air mataku untuk tidak menetes di pipiku. Kau tahu sudah begitu lama aku tak bisa menangis seperti ini dan hari ini rasa sedih yang seperti ini kurasakan kembali, kau tak perlu mengkawatirkanku, karena menangis adalah hal yang juga baik untukku”
Bersambung……250509 21:30
Dan Sejenak Saja….
00.13 |
“ Sebuah Nasihat Untuk Orang Yang Berilmu”
00.01 |
Tentang sebuah kisah Ummu Sufyan Ats Tsauri adala seorang tokoh wanita muslimah yang dapat dijadikan teladan dalam mengutamakan pentingnya menuntut ilmu. Ia adalah seorang wanita yang rajin ibadah. Suaminya meninggal dunia dan meninggalkan anak untuk diurusnya. Ummu Sufyan Ats Tsauri menjaga amana dan menjalankan tugasnya dengan baik. Ketakwaannya terlihat jelas ketika ia berkata kepada anaknya:
“Wahai anakku, carila ilmu dan aku akan membiayaimu dengan alat pintalku ini”.
Ummu Sufyan Ats Tsauri siap menanggung keletihan dan bersedia memeras tenaga untuk membiayai anaknya belajar, yang saat itu belum ada ilmu kecuali menuntut ilmu Al-Qur’an dan Hadist. Ia memintal sepanjang hari, untuk mengumpulkan harta agar dapat menafkahi anaknya untuk membeli kertas dan alat tulis. Ia tidak perna berpikir anaknya akan meraih ijasah karena masa itu pun belum ada ijasah. Ia tidak pernah berpikir anaknya kelak akan menduduki suatu jabatan tertentu atau status sosial yang tinggi karena hal itu memang tidak menjadi tujuannya.
Pada suatu ari, Ummu Sufyan Ats Tsauri mendapati putranya terkena penyakit malas dan cahaya ilmu yang ada pada tingkah laku anaknya mulai redup. Ia berkata kepada putranya dengan kata-kata yang dicatat oleh sejarah.
“Wahai putraku, maka perhatikanlah apakah engkau melihat pada dirimu penambahan dalam aktivitas, kesabaran, dan kesopanan? Wahai putraku, jika engkau belum melihat adanya tambahan tersebut, maka ketahuilah ilmumu belum bermanfaat”
Betapa berharganya ilmu dan sungguh istimewanya orang yang berlimu. Tentu berbeda bila dibandingkan dengan harta seorang hartawan belum tentu menampakkan keistimewaan. Ali bin Abi Talib r.a pun pernah berkata “Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu akan menjagamu, sedangkan harta sebaliknya, kamu harus menjaganya. Jika ilmu itu disebarkan kepada orang lain maka ilmu itu akan bertambah, sedangkan harta jika disebarkan maka ia akan berkurang”
Dalam sebuah riwayat disebutkan, seseorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW, lalu berkata, “Ya Rasulullah, saya datang dengan tujuan ingin berjihad bersamamu, dan sesungguhnya kedua orang tua saya menangisi kepergian saya. Rasululla bersabda, “Kembalilah kepada kedua orang tuamu dan jadikanlah keduanya tertawa sebagaimana kamu telah menjadikan keduanya menangis” (Nailul Authar, 7/231)
The Great Power In My Life
03.25 |
Akhirnya hari itu pun tiba, segalanya memang ada waktunya dan terjadi tepat pada waktunya. Aku selalu yakin dan percaya Allah akan selalu memberikan jalan yang terbaik untukku. Waktu yang sedikit lama dari yang aku bayangkan, membuatku mengerti bahwa segalanya akan terasa indah tepat pada waktunya. Terima kasih Ya Allah, terima kasih untuk segala rahmatMU. Tak kan ada yang bisa membuatku berhenti berdo’a padaMU kecuali telah habis waktuku. Sungguh Maha Besar dan Maha Luas Kasih SayangMU, hingga Engkau selalu kirimkan dalam hidupku orang-orang yang begitu baik, sahabat-sahabat yang selalu ada di saat aku tak mampu berdiri sendiri. Thank’s for ALL.
Untuk ayah bundaku tersayang, terima kasih untuk segala yang kalian curahkan padaku. Tidak ada hal yang membuatku bahagia selain bisa membuat kalian bahagia. Kalian selalu ada untukku disaat aku mulai rapuh melalui semua ini. Kalian selalu berikan padaku senyum terindah disaat aku mulai menitikkan air mata. Kalian lakukan apapun untuk membuatku terus bertahan melanjutkan perjalanan ini hingga aku mencapai apa yang aku harapkan, kalian tidak peduli pada peluh di dahi kalian, pada terik mentari yang membakar tubuh kalian, pada lelah yang menggelayuti mata kalian. Tak pernah kalian pedulikan semua itu. Ayah bunda bagaimana aku bisa membalas semua itu. Kadang aku bertanya sudah cukupkah aku berbakti pada kalian? Sedikit, ya baru sedikit sekali dan itupun tak seberapa. Tapi, sedikitpun kalian pernah mempertanyakannya. Melihatku bahagia itulah yang selalu kalian harapkan. Sungguh bersyukurnya aku bisa menjadi buah hati kalian. Ayah bunda jangan pernah khawatir, buah hati kecilmu ini selalu bahagia karena ridho kalian selalu ada untuk diri ini. Sekarang hampir sampai aku ke gerbang itu. Dan nanti di saat aku buka gerbang itu, aku berharap ada kalian dan senyum kalian disana sambil melebarkan tangan untuk memelukku, karena aku sangat rindu kalian memelukku. Sangat rindu………. Semoga Allah selalu memberikan padaku waktu yang cukup untuk berbakti pada kalian hingga akhir hidupku. Maaf dan Terima kasih untuk segalanya…Luph U Pullllllllllllllllll!! : )
Untuk seseorang yang selalu ucapkan selamat pagi untukku, aku sangat bersyukur karena Allah telah mengenalkanmu padaku sekalipun Dia belum pernah mempertemukan kita. Darimu aku bisa belajar banyak hal. Tahukah kau semangatmu menyemangatiku untuk menyemangatimu. Sekalipun aku masih belum tahu apa yang akan terjadi pada kita. Bagiku kau adalah teman, sahabat, dan seseorang yang bisa membuatku mengerti diriku dan membuatku yakin pada diriku. Kau membuatku selalu tersenyum di pagiku, sepanjang hariku hingga mata ini terpejam. Terima kasih ya. Aku berdo’a semoga kau selalu bahagia dan meraih apa yang kau harapkan. Aku yakin kau pasti bisa. Kita harus terus berdiri dan berusaha memberikan yang terbaik untuk orang yang kita sayangi. Cemangad2!!! Eleh…eleh…he’em….he’em….Yakinlah bahwa Allah menginginkan kita bertemu pada waktu yang tepat karena Dia akan membuat segala sesuatunya indah pada waktu yang ditentukanNYA.
When?????......... (bersambung)
Bahagia Adalah Kuncinya
03.01 |
Perjalanan dan tujuan akhir hidup adalah bahagia setiap saat dan membuat hubungan yang penuh cinta, supportif, dan menginspirasi sepanjang perjalanan tersebut. Ketika keadaan emosional anda sedang bahagia atau senang anda bisa membantu memncarkannya pada teman, keluarga, dan hubungan lainnya di sekitar anda. Orang lain mengejar hal yang sama, jadi mereka akan tertarik pada anda dan ikatan yang terjalin pun akan menguat.
Setiap hari, anda mempunyai peluang untuk memilih kebahagiaan.
Berikut ini adalah 7 cara untuk bahagia:
1. Anda yang bertanggung jawab untuk membuat diri anda bahagia. Ketahuilah, sesungguhnya segala sesuatu yang anda butuhkan untuk bahagia ada pada diri anda. Ini cukup melegakan! Rasakan kegembiraan karena hal ini.
2. Luangkan waktu untuk diri anda sendiri. Lakukan kegiatan atau apapun yang membuat anda senang. Buat daftar segala sesuatu yang membuat anda bahagia. Buatlah komitmen untuk meluangkan waktu setiap hari untuk memanjakan diri anda sendiri.
3. Lakukan sesuatu yang menyenangkan untuk orang lain dan jangan mengharapkan balasan apapun untuk hal itu.
4. Berbuat baiklah pada diri anda sendiri. Jangan biarkan omongan negatif atau pikiran buruk masuk. Jadilah penyemangat yang paling baik.
5. Ambil resiko. Biarkan diri anda mengambil kesempatan walaupun anda akan gagal. Lihat tantangan sebagai kesempatan untuk berkembang dan pemahaman diri yang lebih baik.
6. Berterimakasihlah atas apa yang anda PUNYA. Bersyukurlah setiap hari.
7. Buat komitmen. Setiap hari, setiap saat, prioritaskan tindakan anda yang menunjukan komitmen ini didiri anda, dikebahagiaan anda.
Mulailah kebahagiaan itu dari diri anda. Lalu kebahagiaan itu akan memancar pada orang-orang di sekitar anda, dan hal itu akan membawa anda pada hubungan yang baik dengan orang lain.
www.perempuan.com Friday, 3 April 2009