RSS

Halamannn

Vie: Takut Kehilangan, Mengapa Kita Takut


Apakah itu takut kehilangan? dan mengapa kita harus takut kehilangan?

Takut kehilangan apakah sebuah gambaran tentang sesuatu yang menyeramkankah? hingga setiap orang selalu berusaha untuk melakukan apapun dengan cara apapun agar ia tidak kehilangan. Cara apapun? Ya..apapun!apapun!apapun! Dan pertanyaannya kemudian adalah apakah jaminan dari cara apapun yang kita lakukan itu menjadikan kita benar-benar memiliki apa yang kita takutkan akan hilang itu?

Sekedar belajar dari apa yang kurasakan dan apa yang kualami, bahwa perasaan takut kehilangan itu adalah sebuah perasaan yang menurutku kurang pada tempatnya apabila kita selalu memaksakan diri untuk memiliki apa yang ingin kita miliki dengan cara yang salah. Karena sesungguhnya memang tidak ada yang abadi di dunia ini dan tidak ada yang sempurna di dunia ini. Namun, adalah hal positif jika takut kehilangan itu dapat kita maknai dengan bagaimana kita menjaga apa yang Allah anugerahkan kepada kita sebagai bentuk syukur kita kepadaNYA, dan tentunya dengan jalan-jalan yang diridhoiNYA.


Dan mungkin kita bisa belajar dari sebuah cerita sederhana dari sebuah blog seorang sahabat berikut ini: (http://dsusetyo.wordpress.com/2009/04/30/takut-kehilangan-mengapa-kita-takut/)


Suatu sore, di halaman sebuah surau, di suatu dusun yang sepi dan tenang, seuasi shalat isya’, seorang murid sedang berdialog dengan sang Guru.

takut kehilangan

takut kehilangan

Sang murid bertanya: “Wahai Guru, mengapa saya selalu dihinggapi rasa takut kehilangan apa yang saya miliki. Takut miskin, takut kehilangan sesuatu atau seseorang. Bagaimana pula cara mengatasinya? Berikan saya pencerahan.”

Setelah menghela nafas panjang dan dalaaaam, Sang Guru berkata sambil memandangi sang murid: “Anak muda, jika engkau masih dibelenggu oleh “rasa memiliki” maka selama hidupmu engkau akan tak pernah lepas dari rasa “takut kehilangan”. Takut kehilangan apa yang engkau “miliki”. Padahal bukankah sesungguhnya sejatinya, kita tidak memiliki apa2, semua adalah milik Allah, bukan hanya dunia dan alam semesta saja, bahkan diri kita pun, ruh dan jasad kita ini sejatinya adalah milikNya juga. Tapi kita merasa takut karena kita merasa memiliki diri ini, sehingga ketika Sang Pemilik Sejati mengambilnya kita takut akan kehilangannya.”

“Tapi Guru, bukankah takut itu adalah juga karunia Allah seperti juga rasa sakit, sedih dan sebagainya?” Lanjut sang Murid dengan hati yang berdegup2

Sang Guru kembali menjawab: “Benar, rasa takut itu juga karunia Allah. Karena dengan adanya rasa takut itulah kita menjadi hati2 dalam setiap gerak kehidupan kita juga kita menjadi berani, setelah dapat menguasai rasa takut itu.

Tapi sejatinya kita hanya boleh takut kepada Allah, dalam arti takut melanggar larangan2Nya dan takut tidak dapat memenuhi perintah dan menggapai ridhaNya. Takut kita kepada yang lain pun seharusnya didasari rasa takut kepada Allah itu.”

“Dan khususnya “rasa takut kehilangan” dapat engkau atasi jika engkau telah “faham” bahwa sebenarnya kita tidak memiliki apa pun, semuanya milik Allah, Dia berhak mengambilnya kapan Dia mau.!”

mengapa takut

mengapa takut

Sambil mengangguk2 sang murid mengiyakan kata2 beliau. Meskipun dadanya masih bergemuruh karena ada pertentangan yang hebat di dalam hati dan akalnya.

Dalam hatinya ia berkata: “Ya Allah, jadi selama ini apa sesungguhnya yang aku takutkan tentang kehilangan sesuatu. Sedangkan semua ini sejatinya adalah mulikMu. Sudahkah aku takut karenaMu?”

Sahabatku semua, apakah Anda juga dapat memahami apa yang sang murid fahami atau merasakan apa yang sang murid rasakan. Kalau sempat mampir kemari, Sudilah membagikan percik pikiran Anda.

Maha Suci Allah dan segala puji hanya patut bagiMu ya Allah.
Aku bersaksi tiada tuhan selain Engkau
Aku mohon ampun kepadaMu dan padaMu pula aku bertaubat.



"Semoga Allah Mengampuni segala dosa-dosa kita semua dan lebih menjadikan kita hamba-hambaNYA yang ikhlas dan syukur"

Amin Ya Robbal'alamin

Terima kasih Ya Allah karena Engkau hidupkan hati kami kembali pada jalanMU

Semoga bisa selalu istiqomah.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar: