RSS

Halamannn

Jejak Langkah Kita: Suatu Hari Nanti

Jangankan yang belum ke Masjidil Haram, yang sudah ke Masjidil Haram saja kangennya bukan maen.
Bisa melihat Ka’bah yang selama ini jadi kiblat “yang tidak kelihatan”, sekarang tiba-tiba bisa melihat telanjang mata. Yang tidak diizinkan Allah pun bisa memegang, menyentuh, meraba, kiswah Ka’bah.

Bagi yang sudah pernah ke sana, subhaanallaah, mungkin ingat pertama kali momen mulai melihat menara masjidil haram dari kejauhan, saat memasuki kota Makkah.
Bermandikan cahaya!

Rata2 jamaah umrah, memasuki Makkah, malam hari, dini hari, atau jelang shubuh. “Bapak Ibu, Dhuyuufurrohmaan, lihat, Masjidil Haram sudah kelihatan…”, begitu kata muthowwif, pembimbing, di bus.

Sebagian jamaah yang tertidur, langsung melek. Sebagiannya berdiri, kemudian bertasbih, bertalbiyah, bershalawat, dan sebagian besarnya akan menangis. Ga nyangka, sudah nyampe Mekkah. Nyampe juga bakalannya ke Masjidil Haram.

Sejurus kemudian, dalam keadaan berpakaian ihram, pintu Masjidil Haram sudah di depan mata. Warna keramik, lalu lalangnya jamaah umrah, karpet masjidil haram, ornamen-ornamennya, masih bisa kita ingat dengan jelas.

Dan kemudian setelah memasuki Masjidil Haram, kita melewati deretan galon air zam-zam. Subhaanallaah… Di tengah Masjidil Haram, Ka’bah berdiri dengan sejuta pesonanya. Kiswah hitam menyelubungi Ka’bah. Berdegup jantung memandangnya. Terdengar kemudian muthowwif mengucapkan doa ketika melihat Ka’bah, yang bagian sebagian orang doa itu makin membuat air mata tambah berlinang.

Buat jamaah yang belum pernah melihat Ka’bah, masuk kota Suci Makkah, maasyaaAllah, baca atau dengar cerita seperti ini, ikut merinding. Ikut netesin air mata.
Kangeeeeeeeeeennnn pengen ke sana.
Labbaikallaahumma labbaik… Labbaikka laa syariika laka labbaik… Innalhamda, wanni’mata laka wal mulk. Laa syariika lak.

Lautan manusia mengucapkan kalimat talbiyah ini.
Allahu akbar!

Saya doain semoga Saudara semua bisa ikut tawaf. Merasakan berdoa di Multazam. Bisa menyentuh dan mencium hajar aswad. Bisa berdoa di deket Maqom Ibrohim, dan di tempat-tempat mustajabah.
Perbanyaklah berdoa, bersedekah, dan mintalah sama Allah dimudahkan bisa ke sana, apalagi bisa berhaji, menyempurnakan Rukun Islam kelima, bukan hanya untuk umrah.

Yang sudah pernah ke sana, saya doakan bisa ke sana, khususnya di waktu-waktu Ramadhan.
Bisa tarawih, tahajjud, witir, di Masjidil Haram!
Subhaanallaah. Aamiinn...





Membaca ini membuat airmata ini tiba-tiba mengalir, betapa hati ini selalu rindu kesana, ketempat paling indah di dunia ini yang selalu ingin aku kunjungi. Ya, suatu hari nanti kita pasti akan kesana. Bismillah, semoga Allah memberikan kita cukup waktu dan memudahkan jalan kita kesana. Jejak langkah kita, suatu hari nanti Insya Allah akan berkunjung dan menunaikan rukunNYA. Bismillah, tetap semangat, tetap berdoa dan berikhtiar. Yakin dan percaya. Jika Allah berkehendak jadi, maka jadilah. Aamiin Ya Robbal'alamin. ^_^  


Vie's 23072013

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Users' Comments (0)

Misbah: Penerang Hati


Dia terlelap dalam tidurnya, dalam balutan hangat kain yang menyelimutinya. Di tengah keramaian celoteh kecil anak-anak yang riang menyambut senjaNYA, dia tetap terlelap tenang dalam tidurnya. Sedikit saja matanya terbuka, sambil tersenyum menyambut hangat kehadiran kami. Namanya Misbah, kata Pak Ustad yang memberikan nama kepadanya, Misbah berarti penerang. Beliau berharap Misbah dapat menjadi penerang buat jiwa setiap orang yang ada disekitarnya. Entah kenapa, setelah berjumpa dengannya, hati ini selalu teringat kepadanya, seperti terbayang selalu wajah mungilnya yang tenang. Memeluknya adalah hal yang menyenangkan untukku. Menciumnya sungguh hadiah luar biasa untukku. Dia begitu tenang...dia begitu sempurna..subhanallah...Maha Suci Engkau Ya Rabb atas segala CiptaanMU
 
Kata pengasuhnya, Misbah baru lahir tiga hari yang lalu dan langsung dibawa ke panti asuhan itu. Entah kenapa orang tuanya begitu tidak menginginkannya bahkan berusaha sekuat tenaga untuk menghapusnya. Tetapi begitulah ALLAH, selalu punya cara terbaik bagi setiap ciptaanNYA, DIA berikan kasih sayang yang begitu luas hingga Misbah pun tetap terlahir di dunia ini. Misbah tidak pernah memiliki dosa apa-apa, dia tetap terlahir suci, hanya orang tuanyalah yang berdosa, menelantarkan bayi mungil seperti Misbah. Ya Allah Ya Robb, semoga Engkau mengampuni dosa orang tua Misbah dan memberikan ramhatMU kepada mereka hingga suatu hari merekapun datang dan memeluk kembali Misbah dengan penuh kasih sayang. Jadikanlah Misbah kecil anak yang sholeh dan menjadi penerang buat jiwa-jiwa disekitarnya seterang namanya. Aamiin Ya Robbal'alamiin. 

Terima kasih Ya Allah, sungguh rahmat dan karuniaMU sangatlah sempurna, Maha Kuasa Engkau Ya Rabb atas segala KekuasaanMU, tiada berarti kami tanpaMU Ya Rabb. Terima kasih, karena Engkau masih memberikan kesempatan kepada kami untuk selalu bersyukur kepadaMU, Engkau hadirkan dalam hidup kami keluarga yang utuh dan begitu menyayangi kami hingga seperti ini Ya Rabb. Sayangilah selalu kedua orang tua dan keluarga kami Ya Rabb, tiada pernah kami dapat membalas kebaikan dan kasih sayang mereka selain hanya Engkau Ya Rabb. Hanya doa tulus inilah yang selalu kami dapat berikan kepada mereka Ya Rabb. Semoga Engkau jadikan kami anak-anak yang sholeh dan sholehah ya Rabb, karena hanya doa anak sholeh dan sholehah lah yang Engkau kabulkan untuk mereka Ya Rabb. Semoga kelak Engkau pun memberikan kesempatan kepada kami untuk menjadi orang tua yang sholeh sholehah untuk anak cucu kami kelak Ya Rabb. Kami selalu percaya Engkau selalu menetapkan jalan yang terbaik bagi kami Ya Rabb. Semoga kami dapat selalu menjadi bagian dari mereka Ya Rabb. Terima kasih Ya Rabb. Terima kasih. Alhamdulillahirobbil'alamiin.  Di bulan yang penuh dengan cahaya kasih sayangMU ini Ya Rabb, kami memiliki kesempatan untuk membuat jejak langkah kami disini, bersama Misbah, penerang hati kami dariMU. ^_^

Vie's 22072013

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Users' Comments (0)

Menyambut "Keindahan Kecil yang Bercahaya"

  
"Mintalah kalian kepada Allah dari anugerahNYA. 
Sesungguhnya Allah senang untuk diminta" 
(HR. Tirmidzi dan Abu Nu'aim)
  
 
Senyum itu selalu terbayang di benakku. Celoteh itu, tawa itu dan keriangan itu selalu terngiang di telingaku. Wajahnya yang bersih. Gerakan kecil jemari tangannya dan tendangan kakinya selalu membuatku tersenyum dan mensyukuri betapa indahnya segala cipataaNYA. Aku selalu meminta dan selalu berdo'a meyakinkan diriku memiliki cukup waktu untuk dapat menyambut keindahan kecil yang bercahaya itu.
 
 
 
 
Ramadhan tahun ini semoga dapat menjadi awal yang lebih baik untuk kita semua. Semoga Allah senantiasa memberikan limpahan berkah, kasih sayang, rahmat, dan hidayahNYA kepada kita. Semoga kita dapat menyambut keindahan kecil yang bercaya di bulan yang penuh cahaya ini. Hanya kepadaNYA lah kita memohon dan meminta, terus dan terus meminta karena tiada daya dan kekuatan melainkan hanya dariNYA. Dan yang pasti, Allah akan selalu  senang karena kita tak pernah bosan meminta kepadaNYA. Bismillahirrohmanirrohim. Robbibliminladunka dzurriyati thoyibah. Innakasami'uddu'a. Sesungguhnya hanya Allah Yang Maha Mendengar Do'a. Husnudhon kita selalu kepadaNYA. Aamiin Ya Robbal'alamin.  :-)
 








 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Users' Comments (0)